Kita pelihara “tanaman” buah hati kita

Diberikan karunia seorang anak adalah suatu nikmat yang tiada terkira. Bayangkan kita lihat betapa lucunya ketika ia bermain. Betapa tenteramnya hati kita, ketika senyum kita dibalas dengan senyuman yang manis pula. Betapa hilang penat yang kita rasakan seharian bekerja, pulang mendapati anak(-anak) kita menyapa kita dengan senyum, atau rengekan-rengekan mereka yang manja. Betapa segarnya aroma tubuh anak(-anak) kita yang kita hirup ketika ia bangun tidur, walaupun bagi orang lain dianggap kurang enak. Yah, itulah sunatullah, bahwa anak-anak kita adalah pelipur, penghibur dan bila dia kita didik menjadi anak-anak yang sholih, maka ia akan menjadi amal jariyah kita sebagai orang tua yang telah berhasil mendidik dengan baik. Namun bila kita tidak, naudzubillah, akan menjadi beban baik di dunia maupun akhirat nanti ketika kita dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Swt.

Kami selalu berharap semoga serial buku ACIL ini bisa menjadi bagian dari usaha pencerahan kepada pak-bu atau ayah-bunda atau umi-abi yang saat ini menanam tanaman, memeliharanya agar nanti menghasilkan buah amal jariyah yang dapat menjadi kebanggaan kita di hari pengadilan milik Allah SWT.

dr. Yuni & dr. Yusuf